Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.
Disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw :
“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga”
Makna Maulid Nabi yang dalam dunia kita terus diperingati setiap tanggal kelahiran beliau (setiap tanggal 12 Rabiul Awwal) bukan lagi sebuah kesemarakan seremonial belaka,
tapi sebuah momen spiritual untuk mentahbiskan beliau sebagai figur
tunggal yang mengisi pikiran, hati dan pandangan hidup kita.
- Peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, “Sesungguhnya
Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam
sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)
- Peringatan Maulid Nabi SAW adalah
ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir
saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak
perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang
kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya.
Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’
siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba)
- Meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah
keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan
Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak
dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya
terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR. Bukhari).”
- Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. dalam setiap gerak kehidupan kita. Allah SWT. bersabda : “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)” Kita
tanamkan keteladanan Rasul ini dalam keseharian kita, mulai hal
terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan
akhirat. Tanamkan pula keteladanan terhadap Rasul ini pada putra-putri
kita, melalui kisah-kisah sebelum tidur misalnya. Sehingga mereka tidak
menjadi pemuja dan pengidola figur publik berakhlak rusak yang mereka
tonton melalui acara televisi.
- Melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah, dan juga para
Nabi. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasul meninggalkan
pesan pada umat yang amat dicintainya ini. Beliau bersabda :
“Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat
dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya sallallahu alaihi wa
sallam” (HR. Malik)
selamat memperingati maulid nabi pak
BalasHapusSama - sama
BalasHapus